Pages - Menu

Rabu, 26 Oktober 2011

CUACA


Cuaca adalah kondisi udara pada saat tertentu, di wilayah yang relatif sempit serta pada jangka waktu yang relatif singkat. Dari pengertian ini menunjukkan bahwa cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dengan jangka waktu bisa hanya beberapa jam. Contohnya cuaca pada pukul 06.00 di Jakarta berbeda dengan cuaca pada pukul 13.00 di daerah Pucak.


UNSUR-UNSUR CUACA:
a.      Penyinaran matahari
Penyinaran matahari merupakan unsur cuaca yang penting. Akibat adanya radiasi matahari, permukaan bumi akan mengalami kenaikan suhu. Udara di atas permukaan bumi yang dilalui matahari tidak dapat menangkap panasnya sinar matahari. Lapisan atmosfer menjadi panas atau suhunya naik karena pantulan dari permukaan bumi yang telah disinari matahari. Panas dari permukaan bumi dirambatkan secara berangsur-angsur dari lapisan yang paling bawah ke lapisan di atasnya. Oleh karena itu, lapisan atmosfer yang paling bawah lebih panas daripada lapisan yang lebih tinggi.
Banyaknya panas matahri yang diterima permukaan bumi dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu sebagai berikut.
  1. Lamanya penyinaran
  2. Kemiringan sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi.
  3. Keadaan awan
  4. Keadaan permukaan bumi itu sendiri

b.      Suhu Udara
Suhu udara merupakan ukuran untuk menyatakan keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara diukur dengan alat termometer. Hasil pengukuran dapat dinyatakan dalam 3 skala, yaitu Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Persebaran suhu udara di permukaan bumi berbeda-beda.
Karakteristik persebaran suhu udara adalah Persebaran secara horisontal (semakin ke kutub semakin dingin) dan Persebaran secara vertikal (semakin tinggi suatu tempat, suhu udara semakin dingin atau semakin rendah).
Persebaran itu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:
  1. Relief Permukaan Bumi
  2. Banyak sedikitnya awan
  3. Macam bentang alam.
  4. Lama penyinaran matahari : penyinaran matahari yang panjang membuat peningkatan suhu.
  5. Sudut datang sinar matahari : jika arah sinar matahari semakin tegak dengan bidang horizontal permukaan bumi atau semakin kecil sudut datangnya, intensitas penyinaran matahari semakin tinggi.
Perubahan suhu berdasarkan berubahnya ketinggian dapat dihitung dengan rumus Mock seperti berikut:
ΔT = 0,006 . (X1 – X2) . 1°C
ΔT = Selisih suhu udara antara lokasi 1 dengan lokasi 2 (°C)
X1 = Tinggi tempat yang diketahui suhu udaranya (meter)
X2 = Tinggi tempat yang dicari suhu udaranya (meter)

c.       Angin
Angin merupakan gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara anatara satu tempat dan tempat lainnya.
Peristiwa bergeraknya udara dalam bentuk angin mirip dengan peristiwa bergeraknya air. Air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah dan kecepatannya tergantung dengan ketinggian kedua tempat tersebut. Demikian juga angin.
Selain memiliki kecepatan, gerak angin juga memiliki arah. Arah gerakan tersebut selain dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, dipengaruhi juga oleh gerakan rotasi bumi yang menghasilkan gaya coriolis dan gaya gesekan dengan permukaan bumi.
Gaya coriolis menyebabkan angin dibelokkan ke kanan untuk belahan bumi utara dan dibelikkan ke kiri untuk belahan bumi selatan. Gaya gesek mempengaruhi arah dan kecepan angin. Kecepatan angin semakin melemah akibat terhambat oleh gesekan dengan permukaan bumi.
Pergerakan angin dibedakan menjadi:
-          Angin umum: angin yang bergerak sepanjang tahun meliputi daerah yang luas.
-          Angin lokal: angin yang hanya bergerak di daerah tertentu dan dalam waktu tertentu.



d.      Keadaan awan
Awan adalah kumpulan patikel air yang tampak di atmosfer. Partikel air tersebut dapat berupa tetes air atau kristal es.
Jika digolongkan, awan dibagi dalam 10 jenis, yaitu sebagai berikut:
  1. Sirus
Awan sirus tersusun dari serat lembut dan halus, berwarna putuh mengkilap bagaikan sutra dan tanpa bayangan sendiri. Awan sirus tergolong dalam awan tinggi (di atas 6.000 meter). Terdiri atas kristal es.




  1. Sirocumulus

Awan ini menyerupai butir padi berwarna putih dan tanpa bayangan. Terdiri atas kristal es dan awan ini terbentuk dalam udara cerah. Awan Sirocumulus termasuk dalam kelompok awan tinggi.

  1. Sirostratus
Awan Sirostratus memiliki bentuk seperti tirai kelambu halus keputih-putihan. Awan ini menghasilkan gejala halo. Awam Sirostratus bila dilihat dilangit menyerupai tirai asap yang merata. Terdiri atas kristal es dan merupakan golongan awan tinggi.
  1. Altocumulus
Altocumulus berwarna putih kelabu dan terdiri atas unsur-unsur bulatan pipih. Awan ini menimbulkan virga dan presipitasi.
  1. Nimbostratus
Awan yang satu ini memliki bentuk yang seragam, luas, dan berwarna kelabu tua. Ketika berada dilangit, kita bisa melihat koyakan awan dibawahnya
  1. Strarocumulus
Berwarna kelabu dengan bagian yang lebih gelap. Strarocumulus merupakan awan rendah (0-2000 meter).
  1. Stratus
Stratus tampak seragam dan berwarna kelabu. Seperti halnya Sirostratus, awan ini menimbulkan gejala halo. Awan inilah yang memunculkan hujan dan gerimis. Awan ini tidak terbentuk dari kristal es.
  1. Cumulus
Begumpal, mampat, dan menjulang serta bagian atasnya seperti bunga kol. Bagian awan yang terkena sinar matahari berwarna putih cemerlang. Bagian dasarnya rata dan kelabu. Tumbuh dari arus konveksi. Terdiri atas tetesan air dan kristal es pada suhu 0°C. Awan Cumulus menghasilkan hujan besar yang mulai dan berhentinya secara mendadak, dan berlangsung dengan singkat
  1. Cumulonimbus
Awan ini terlihat mampat, tampak berat, dan menjulang tinggi sekali. Bagian bawah terlihat koyak dan sering tampak gelap. Terdiri atas tetes air dan kristal es pada bagian atasnya. Dapat menimbulkan hujan besar, mulai dan berhentinya mendadak, disertai kilat dan guntur, serta terkadang disertai butiran es.

e.       Kelembapan Udara
Udara mengandung uap air yang berasal dari berbagai tubuh air, baik air permukaan maupun air tanah. Semakin tinggi suhu udara, kandungan uap air semakin tinggi. Hal ini juga berarti bahwa kelembapan udara juga semakin tinggi. Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut hidrometer.
Kelembapan udara ada dua macam:
Ø  Kelembapan udara relatif
Merupakan perbandingan jumlah uap air dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).
Ø  Kelembapan udara mutlak
Merupakan banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m3 udara.

f.       Curah Hujan
Hujan adalah jatuhnya air dalam bentuk cair maupun padat dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan merupakan salah satu unsur cuaca yang besar peranannya bagi kehidupan karena hujan merupakan sumber asalh air tawar di permukaan bumi.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi berikut:
  1. Hujan Orografis : terjadi apabila udara yang mengandung uap air didorong oleh angin naik ke lereng gunung, yang semakin ke atas suhu semakin dingin. Kondisi ini menyebabkan uap air membentuk awan dan terkadilah kondensasi.
  2. Hujan Frontal : hujan yang terjadi di daerah front atau daerah yang terbntuk oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperatur (suhu).
  3. Hujan konvektif : terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari pada suatu massa udara sehingga massa udara tersebut memuai atau naik dan mengalami pengembunan.
  4. Hujan Konvergensi : akibat pertemuan dua massa udara yang besar dan tebal sehingga udara tersebut naik.
Berikut ini adalah klasifikasi hujan berdasarkan ukuran butirnya:
  1. Hujan gerimis atau Drizzle : diameter hujan <0,5 mm
  2. Hujan Salju atau Snow : terdiri atas kristal es yang suhu udaranya <0°C
  3. Hutan batu es : merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya dibawah titik beku
  4. Hujan deras atau rain : diameter butirannya lebih kuran 7mm.

g.      Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan tenaga yang digunakan untuk menggerakkan massa udara dalam seriap satuan luas tertentu. Daerah yang menerima panas matahari, udaranya akan mengembang dan naik dengan tekanan udara rendah. Daerah yang mempunyai suhu rendah maka tekanan udaranya tinggi. Gerakan udara akan terjadi dari daerah yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah kemudian terjadilah angin. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar