Budidaya tanaman buah dan sayuran dalam pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan / keuntungan terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan, diantaranya :
- Pemanfaatan lahan atau halaman sempit
- Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman
- Berfungsi sebagai tanaman hias
- Dapat diatur masa berbunga dan berbuah
Merawat tabulampot kadang membutuhkan seni tersendiri dan
pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki
karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda
Pada kesempatan ini kami akan sampaikan pengalaman berapa pengalaman yang selama ini
yang mungkin sudah dipahami oleh sebagian besar petani di Indonesia.
Seperti kami sebutkan diatas, masing-masing
tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi disetiap jenis tanaman kami akan menyajikan tips
tersendiri untuk masing-masing tanaman. Berikut kami akan menyajikan tips perawatan tabulampot
secara umum, bertanam sayuran dengan
mulsa plastik, perawatan, pemeliharan tanaman dan
pengendalian hama pada tanaman buah dan sayuran. Bagi Anda yang ini memulai
dapat melihat daftar tanaman yang telah ada pada kebun kamu, baik yang sudah
berbuah maupun yang masih dalam
pembibitan. Mengenai harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Beberapa
hal yang perlu disiapkan sebelum mumulai Rumah Kebun adalah sbb:
1.
Media Tanam
Ada beberapa alternatif media tanam.
Di rumah kebun kami biasa menggunakan
campuran tanah, pupuk kandang (kambing) dan sekam padi dengan perbandingan
1:1:1. Sekam padi gunanya lebih pada penggembur tanah, disamping kalau sudah
hancur bisa jadi pupuk juga. Jadi kalau sekam tidak tersedia, campuran tanah
dan pupuk saja juga bisa. Yang penting, media gembur atau bersifat forous.
2. Pemilihan
Pemilihan ukuran pot disesuaikan
dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jika bibit masih berukuran kecil,
gunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan
ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media
tanam. Maksudnya, pada saat media tanam sudah waktunya ditambah atau diganti,
dapat dilakukan bersamaan dengan penggantian pot ke ukuran yang lebih besar.
3. Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan setiap hari
kecuali media tanam masih basah. Penyiraman bisa pagi atau sore. Tapi
sebaiknya, jika pagi (sebelum jam 8 pagi) ya pagi terus, kalau sore (setelah
jam 4 sore) ya sore terus.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara berkala
setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali setahun yaitu pada awal musim
hujan dan awal musim kemarau. Pakailah selalu pupuk organik. Gunakan pupuk
kimia secara bijak. Artinya, penggunaan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis
yang memang dibutuhkan, seperti pada proses pembungaan/pembuahan yang
memerlukan pupuk (unsur hara mineral makro) P dan K yang tinggi, serta pupuk
yang mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn, Fe dll. Unsur Mg misalnya,
sangat mempengaruhi pembentukan klorofil tanaman, sehingga fotosintesis
berjalan optimal. Selain itu Mg juga berfungsi sebagai katalisator penyerapan
unsur P dan K.
5. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk ;
pembentukan tajuk baru, pemeliharaan, produksi dan peremajaan. Jadi dengan
demikian, tanaman memerlukan beberapa tahap pemangkasan. Pada tanaman yang
masih kecil, pemangkasan diperlukan untuk membentuk pencabangan. Pemangkasan
pemeliharaan diantaranya memangkas cabang / tunas air dan cabang bagian dalam
yang tidak terkena matahari langsung. Pemangkasan produksi diantaranya lebih berhubungan
dengan tanaman yang memerlukan pemangkasan untuk merangsang pembungaan.
Sementara pemangkasan peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua atau
tanaman sudah terlalu besar untuk ukuran tabulampot.
6. Pembungaan/Pembuahan
Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk merangsang pembungaan, seperti pemupukan, stress air, pelukaan
dan pemberian zat pengatur tumbuh. Di Sri Wijaya Tani sebenarnya jarang
dilakukan perlakuan untuk merangsang pembungaan karena hanya dengan pemupukan
rutin pun seringkali sudah cukup. Namun jika memang diperlukan kami lebih
memilih melakukan perlakuan pemupukan. Dan bahkan kami tidak merekomendasikan
cara lain. Alasannya, cara-cara selain pemupukan memerlukan keterampilan lebih.
7. Perlakuan
pemupukan dilakukan dengan cara :
- Sebelum
dilakukan perlakuan, minimal 1 bulan sebelumnya tanaman telah diberi
asupan yang cukup berupa pupuk organik. Pupuk organik yang diberikan bisa
berupa pupuk organik murni seperti pupuk kandang atau kompos, bisa juga
pupuk organik buatan yang tersedia dipasaran.
- Pastikan
tanaman telah cukup umur dan tanaman benar-benar dalam keadaan sehat yang
ditandai dengan pencabagan merata, warna daun hijau tua mengkilat dan
tidak sedang terserang hama atau penyakit.
- Pastikan
juga tanaman tidak sedang berpucuk/berdaun muda.
Setelah syarat-syarat 1 sampai 3
dipenuhi, perlakuan pemupukan untuk merangsang pembungaan dapat dilakukan
dengan cara :
- Berikan
pupuk (unsur hara mineral makro) dengan kandungan Fosfor dan Kalium yang
tinggi.
- Jika
pupuk yang digunakan tidak mengandung unsur mineral mikro, tambahkan unsur
hara mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan lain-lain sebagai pelengkap.
- Jika
tanaman sudah mengeluarkan bunga, berikan pupuk dengan kandungan K yang
lebih tinggi.
- Sampai
buah matang, ulangi pemberian pupuk berkandungan K yang cukup. Dengan
demikian akan diperoleh buah yang lebih besar dan manis.
8. Pengendalian Hama
Untuk menjaga tanaman dari serangan
hama dan penyakit, dapat saja dilakukan penyemproran anti hama / penyakit
secara rutin. Tapi gunakanlah anti hama / penyakit organik.
9. Penempatan Tanaman
Tempatkan tanaman di lokasi yang
mendapat sinar matahari langsung minimal 8 jam per
hari.
Apakah anda memiliki pekarangan
kecil di rumah, namun bingung hendak menanam apa ? Kami sarankan untuk mencoba bertanam sayur mayur di perkarangan Anda.
Disamping membantu GO GREEN, (penghijauan), bertanam sayuran dapat menjadi sumber
kebutuhan sayur dan terdapat keuntungan-keuntungan
lainnya, adalah sbb :
- Salah satu bentuk penyaluran hobi,
- Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan
mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri.
- Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan
mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin
dan lebih banyak menggunakan pupuk organik.
- Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota
keluarga untuk lebih mencintai Alam, sebagai pembelajaran bagi anak-anak.
- Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok
naik, menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam
rumah tangga, bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar
Ada beberapa jenis sayuran
yang dapat ditanam dipekarangan , antara lain ;
- Sayuran buah seperti cabai
besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat, buncis,kacang panjang, terong ,
mentimun , dan pare.
- Sayuran daun seperti kangkung,
caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri, selada, dan sawi.
- Sayuran bunga seperti kol,
brokoli dan bunga papaya
- Sayuran umbi seperti wortel,
kentang, bawang merah, bit, bawang putih, bawang bombay, dan lobak serta
tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu kunci, kencur, serai,
lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman sayuran umbi .
Penanaman Vertikultura, Tanam secara
Bertingkat
Penanaman
jenis ini sangat bermanfaat dan hemat jikalau kita hidup di daerah yang
berpenduduk padat Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa
Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu vertical dan culture. Di
bidang pertanian, pengertian verticulture adalah sistem budidaya pertanian yang
dilakukan secara vertikal atau beringkat. Suatu teknik atau cara budidaya
tanaman semusim (khusunya sayuran) pada lahan terbatas yang diatur secara
bersusun menggunakan bangunan/tempat khusus atau model wadah tertentu dengan
menerapkan paket teknologi maju, serta komoditas yang diusahakan bernilai
ekonomi tinggi.
Kelebihannya adalah:
Keuntungan Pertama, Lahan yang minimalis dapat menghasilkan
hasil yang maksimal. Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh
tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak
tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bambu.
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir, karena mudah
dipindahkan, kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir.
Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman
semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung
dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain
seledri,
selada,
kangkung,
bayam atau
kemangi.
Pohon cabai,
tomat, atau
terong, juga mudah sekali tumbuh di
dalam pot.
Jenis poly bag atau kantung plastik
tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.
TANAMAN BUAH
PENANGANAN BIBIT TANAMAN
Sebelum pemesanan bibit
langkah awal menyiapkan terlebih dahulu media tanam berupa campuran tanah,
pupuk kandang, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Jika tidak tersedia
sekam padi, media tanam cukup berupa campuran tanah dan pupuk. Yang penting
diperhatikan, media tanamnya harus gembur (porous) agar air siraman menyerap
sempurna / mengalir lancar. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman. Dasar
pot harus diberi lubang yang cukup agar tidak terjadi genangan air di pot
dasar. Siram dengan air sampai media benar-benar basah.
Untuk sementara waktu
letakan tanaman ditempat yang teduh/naungan (missal dibawah paranet atau
dibawah pohon besar) sampai tanaman terlihat benar-benar segar (mungkin butuh
waktu beberapa hari atau minggu).
Setelah tanaman
benar-benar segar dan sehat pindahkan ketempat dimana matahari cukup. Rata-rata
tanaman membutuhkan sinar matahari minimal 6 – 8 jam per hari. Untuk
selanjutnya tinggal perawatan rutin seperti ; Pemupukan dilakukan setiap 3
bulan sekali, atau minimal 2 kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal
musim kemarau.
Saran : hindari pemakaian pupuk kimia. Gunakam selalu pupuk organic
seperti pupuk kandang dan kompos. Gunakan pupuk kimia hanya pada waktu dan
dosis yang memang dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar