Nas : Yakobus 3:8
“Tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.”
Salah satu kebiasaan yang tidak baik adalah bergosip. Banyak orang suka bergosip tetapi Allah tidak menyukai dosa lidah yang satu itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir setiap orang – mulai dari kalangan muda hingga tua – pernah bergosip, suka bergosip, bahkan hobby bergosip. Bergosip sendiri memiliki pengertian yang berbeda dengan membicarkan! Bergosip adalah sebuah pembicaraan yang topiknya membasan seseorang namun terbatas pada hal-hal yang negatif saja, dengan tambahan bumbu-bumbu kabar miring yang sebenarnya belum tentu kebenarannya. Sementara itu, membicarakan lebih kepada percakapan yang lebih menitik beratkan pada pembahasan tentang sisi baik atau kelebihan seseorang.
Coba ingat-ingat kembali percakapanmu dengan teman-temanmu. Apakah termasuk dalam kategori bergosip atau membicarakan? Pasti lebih banyak percakapan yang bersifat gosip bukan? Secara sadar maupun tidak sadar kamu membicarakan orang lain dengan membahas sisi-sisi buruk mereka, bahkan kamu juga mengolok-olok mereka. Dengan semangat yang menggebu-gebu kamu mengabarkan bahwa si A hamil diluar nikah, si B baru saja menyogok untuk masuk ke perguruan tinggi, si C sok pintar, si D tidak pantas jadi ketua persekutuan, dsb.
Nah, kebiasaan bergosip yang seperti itulah yang harus mulai kita hilangkan dari kehidupan kita sehari-hari. Latihlah lidah kita untuk tidak mengucapkan hal-hal yang tidak baik, menyimpang, dan belum pasti kebenarannya. Karena hal tersebut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman baik bagi diri sendiri maupun oranglain.
Jika memang ada teman kita atau siapa saja yang berlaku negatif, janganlah kita menjadikannya bahan bergosip ketika berkumpul bersama dengan teman-teman. Tetapi tegurlah orang itu secara pribadi supaya ia menyadari kesalahannya dan memperbaiki prilakunya. Jika kita belum mengetahui kebenaran suatu berita atau informasi, janganlah kita membesar-besarkannya atau memberitakannya kesana-kemari. Tetapi carilah dahulu kebenarannya dan pastikan bahwa hal itu memang benar terjadi. Dengan begitu, kita bisa menjauh dari dosa bergosip!
0 comments:
Posting Komentar