Rabu, 28 November 2012

Penyuluhan Kesehatan Terkait Manfaat Posyandu


Pendahuluan
Posyandu merupakan satu bentuk Upaya Kesehatan Bersunber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Posyandu yang secara khusus ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, serta pasangan usia subur, memiliki lima pelayanan dasar yang sangat pokok. Kelima pelayanan dasar tersebut antara lain: KIA, KB, imunisasi, gizi, dan pencehahan serta penanggulangan diare. Kesemuanya itu memiliki manfaat masing-masing yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Posyandu sesungguhnya memiliki banyak manfaat, namun karena kurangnya penyuluhan kesehatan berkaitan dengan hal tersebut, maka minat warga terhadap Posyandu menjadi berkurang. Tujuan dari penyuluhan kesehatan kali ini adalah agar masyarakat mengetahui apa saja manfaat yang didapat dari Posyandu, sehingga dapat menumbuhkan rasa ketertarikan untuk datang secara rutin ke Posyandu. Dengan masyarakat rutin datang ke Posyandu, tingkat kesehatan akan meningkat dan risiko kematian ibu dan anak akan semakin berkurang.

Isi
1.      Penyuluhan Kesehatan1
Dalam konsepsi kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menamkan keyaninan. Dengan demikian, masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan. Terkait dengan definisi tersebut, maka petugas peyuluh kesehatan harus menguasai ilmu komunikasi dan menguasai pemahaman yang lengkap tentang pesan yang akan disampaikan.
Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku kurang sehat menjadi sehat. Sementara itu, sasaran penyuluhan kesehatan, seperti juga sasran pendidikan kesehatan, meliputi masyarakat umum dengan orientasi masyarakat pedesaan, masyarakat kelompok khusus, dan individu dengan teknik pendidikan kesehatan individual. Pada kesempatan kali ini, akan dilakukan penyuluhan kesehatan terkait dengan manfaat posyandu.

2.      Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersunber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, yang terutama adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.2
Tujuan dari posyandu antara lain: untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak dan angka kelahiran, untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS), serta agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Sasaran pelayanan posyandu adalah semua anggota masyarakat, terutama ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan pasangan usia subur.3
Pelayanan kesehatan dasar di posyandu adalah pelayanan kesehatan yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.2 Kelima pelayanan kesehatan tersebut, akan membawa manfaat tersendiri bagi masyarakat.

3.      Lima Pelayanan Dasar Posyandu
3.1  Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Menurut temuan lapangan WHO, tiap tahun, lebih dari setengah juta wanita meninggal dalam keadaan hamil atau melahirkan, bahkan hampir 11 juta anak balita meninggal, yang seharusnya kondisi ini dapat dicegah. Karena hal itulah, kesehatan ibu dan anak tidak hanya sensitif dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu negara, tetapi juga merupakan investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.4
3.1.1        Ibu Hamil2
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup: penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pemantauan nilai status gizi, pemberian tablet besi, pemberian imunisas Tetanus Toksoid, konseling Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, akan diselenggarakan Kelas Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu. Didalam kelas tersebut akan dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya: penyuluhan tanda bahaya pada ibu hamil; persiapan persalinan; persiapan menyusui; KB dan gizi, perawatan payudara dan pemberian ASI, peragaan pola makan ibu hamil, peragaan perawatan bayi baru hamil, dan senam ibu hamil.
3.1.2        Ibu Nifas dan Menyusui2
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup: penyuluhan atau konseling kesehatan, KB pasca persalinan, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif, pemberian 2 kapsul vitamin A, perawatan payudara, pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, da pemeriksaan rahim.
3.1.3        Bayi dan Anak Balita2
Pelayanan bayi dan anak balita harus dilakukan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembangnya. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh posyandu terkait dengan bayi dan anak balita antara lain: penimbangan berat badan, penentuan status pertumbuhan, penyuluhan dan konseling, dan jika ada tenaga kesehatan Puskesnmas akan dilakuakn pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.

3.2  Keluarga Berencana (KB)
Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraa keluarga, untuk mewujudkan norma keluar kecil bahagia dan sejahtera (NKBBS).5 Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil KB. Jika ada tenaga puskesmas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan konseling KB (cnth. pengetahuan mengenai alat-alat kontrasepsi).2
Ada berbagai jenis kontrasepsi yang dapat dipilih oleh masyarakat. Mulai dari penggunaan kontrasepsi jangka panjang (IUD, MOP, MOW, dan susuk KB), maupun kontrasepsi jangka pendek (suntikan, pil, atau kondom). Alat-alat kontrasepsi tersebut dapat disesuikan dengan kondisi pemakai, artinya pemakaian alat-alat kontrasepsi akan disesuaikan dengan diagnose yang tepat agar aman untuk digunakan.6
Dengan mengikuti program KB sesuai dengan anjuran pemerintah, baik ibu, anak dan keluarga akan mendapatkan beberapa manfaat. Manfaat yang akan diperoleh oleh ibu antara lain: mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu, menjaga kesehatan ibu, dan dapat merencanakan kehamilan lebih terprogram. Manfaat untuk anak antara lain: mengurangi risiko kematian bayi, meningkatkan kesehatan bayi, mencegah bayi kekurangan gizi, dan kebutuhan ASI ekslusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi. Sementara itu, manfaat untuk keluarga adalah: meningkatkan kesejahteraan keluarga dan harmonisasi keluarga lebih terjaga.5

3.3  Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tumbuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit. Sedangkan vaksin sendiri diartikan sebagai bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT, dan campak) dan memlalui mulut (vaksin polio). Tujuan dari imunisasi ini tidak lain bertujuan untuk menciptakan kekebalan anak agar dapat menurunkan angka mortalitas serta mengurangi kecatatan akibat penyakit.7
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan akan disesuaikan dengan program terhadap bayi dan ibu hamil. Beberapa jenis imunisasi yang biasa diberikan kepada bayi maupun balita adalah: BCG (Bacille Calmette Guerin), hepatitis B, polio, DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), campak, dsb.

3.4  Gizi
Mengkonsumsi makanan yang bergizi sangatlah penting dalam tumbuh kembang anak, baik selama masih didalam kandungan maupun setelah ia beranjak dewasa. Gizi yang diberikan haruslah seimbang. Apa arti dari gizi seimbang itu? Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.8
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jnis dan jumlah yang tepat, di negara Indonesia, visualisasi dari gizi seimbang adalah Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, kemudian karbohidrat, sayuran, buah-buahan, protein nabati, protein hewani, dan yang terkahir adalah minyak-gula-garam yang biasa didapat dari makanan-makanan ringan.9
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader (masyarakat yang telah mendapat pelatihan). Jenis pelayanan yang diberikan meliputi: penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi, pemberian makanan tambahan (PMT) lokal, suplementasi vitamin A dan tablet Fe. Bila nantinya ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut atau berada di bawah garis merah (BMG), kader wajib segera melakukan rujukan ke Puskesmas.2

3.5  Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu juga dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut akan diberikan obat Zinc oleh petugas kesehatan.2 Salah satu bentuk PHBS  yang bisa dilakukan untuk mencegah diare adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan atau setelah buang air besar.



4.      Manfaat Posyandu
Melalui pelayanan-pelayanan yang didapat di Posyandu, masyarakat akan memperoleh banyak manfaat. Terdapat tiga manfaat paling utama dari posyandu, yaitu: masyarakat memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, masyarakat memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak, serta masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan sosial dasar.2
Dengan mengikuti kegiatan dan menerima pelayanan di Posyandu, baik ibu hamil; ibu menyusi; bayi dan balita; serta pasangan usia subur akan mendapatkan informasi yang memadahi terkait dengan kondisi masing-masing individu. Semakin banyak informasi yang mereka dapatkan, pengetahuan mereka semakin tinggi, maka masyarakat akan semakin mampu untuk menjaga kesehatan dirinya masing-masing dan memiliki persiapan yang matang untuk menjalani kondisinya sekarang.
Pada point yang kedua dan ketiga, masyarakat akan mendapatkan pelayanan secara profesional yang meliputi pelayanan dasar saat datang ke posyandu. Pelayanan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi tiap-tiap individu. Dengan begitu, kesehatan masing-masing orang akan semakin terjamin dan penangan yang sesuai akan semakin memperkecil kemungkinan untuk terjadi kematian.

5.      Lima Meja Posyandu
Kegiatan posyandu biasanya dilaksanakan dengan sistem 5 (lima) meja. Sistem 5 meja tersebut yakni: meja I (pendaftaran), meja II (penimbangan), menja III (pengisian Kartu Menuju Sehat/KMS), meja IV (penyuluhan perorangan berdasarkan KMS), dan meja V (pelayanan KB dan kesehatan). Meja I-IV biasanya dikelola oleh kader PKK, sedangkan meja V dikelola oleh perwakilan pihak puskesmas.10
           

Daftar Pustaka
1.      Maulana HDJ. Promosi kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.134-7.
2.      Kementrian Kesehatan RI bekerja sama dengan Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL POSYANDU). Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2011.
3.      Suryanah. Keperawatan anak untuk siswa spk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.
4.      Syafrudin, Hamidah. Kebidanan komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.221.
5.      Sudayasa P. 3 manfaat utama program keluarga berencana. Edisi Oktober 2010. Diundur dari http://www.puskel.com/3-manfaat-utama-program-keluarga-berencana/, 27 November 2012.
6.      Keluarga berencana. Diunduh dari http://www.kendalkab.go.id/index.php/sosial-budaya/penduduk/1913-keluarga-berencana, 27 November 2012.
7.      Hidayat, AAA. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2008.h.54-60.
8.      Apa itu gizi seimbang?. Edisi 2012. Diunduh dari http://www.kfindonesia.org/index.php?pgid=12&contentid=21, 27 November 2012.
9.      Tentang gizi seimbang. Diunduh dari http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php, 27 November 2012.
10.  Wahyu GG. Obesitas pada anak. Jakarta: PT Mizan Publika; 2009.h.29.

0 comments:

Posting Komentar