Senin, 31 Desember 2012

Tabulampot: Sekilas Tips Perawatan Tabulampot


Budidaya tanaman buah dan sayuran dalam pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan / keuntungan terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan, diantaranya :

  1. Pemanfaatan lahan atau halaman sempit
  2. Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman
  3. Berfungsi sebagai tanaman hias
  4. Dapat diatur masa berbunga dan berbuah
Merawat tabulampot kadang membutuhkan seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda
Pada kesempatan ini kami akan sampaikan  pengalaman berapa pengalaman yang selama ini yang mungkin sudah dipahami oleh sebagian besar petani di Indonesia.
Seperti kami sebutkan diatas, masing-masing tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi disetiap  jenis tanaman kami akan menyajikan tips tersendiri untuk masing-masing tanaman. Berikut kami  akan menyajikan tips perawatan tabulampot secara umum, bertanam sayuran  dengan mulsa  plastik,  perawatan, pemeliharan tanaman dan pengendalian hama pada tanaman buah dan sayuran. Bagi Anda yang ini memulai dapat melihat daftar tanaman yang telah ada pada kebun kamu, baik yang sudah berbuah maupun  yang masih dalam pembibitan. Mengenai harga dapat berubah sewaktu-waktu.
            Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum mumulai Rumah Kebun adalah sbb:
1.    Media Tanam
Ada beberapa alternatif media tanam. Di  rumah kebun kami biasa menggunakan campuran tanah, pupuk kandang (kambing) dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Sekam padi gunanya lebih pada penggembur tanah, disamping kalau sudah hancur bisa jadi pupuk juga. Jadi kalau sekam tidak tersedia, campuran tanah dan pupuk saja juga bisa. Yang penting, media gembur atau bersifat forous.
2. Pemilihan
Pemilihan ukuran pot disesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jika bibit masih berukuran kecil, gunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media tanam. Maksudnya, pada saat media tanam sudah waktunya ditambah atau diganti, dapat dilakukan bersamaan dengan penggantian pot ke ukuran yang lebih besar.
3. Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan setiap hari kecuali media tanam masih basah. Penyiraman bisa pagi atau sore. Tapi sebaiknya, jika pagi (sebelum jam 8 pagi) ya pagi terus, kalau sore (setelah jam 4 sore) ya sore terus.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Pakailah selalu pupuk organik. Gunakan pupuk kimia secara bijak. Artinya, penggunaan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan, seperti pada proses pembungaan/pembuahan yang memerlukan pupuk (unsur hara mineral makro) P dan K yang tinggi, serta pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn, Fe dll. Unsur Mg misalnya, sangat mempengaruhi pembentukan klorofil tanaman, sehingga fotosintesis berjalan optimal. Selain itu Mg juga berfungsi sebagai katalisator penyerapan unsur P dan K.
5. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk ; pembentukan tajuk baru, pemeliharaan, produksi dan peremajaan. Jadi dengan demikian, tanaman memerlukan beberapa tahap pemangkasan. Pada tanaman yang masih kecil, pemangkasan diperlukan untuk membentuk pencabangan. Pemangkasan pemeliharaan diantaranya memangkas cabang / tunas air dan cabang bagian dalam yang tidak terkena matahari langsung. Pemangkasan produksi diantaranya lebih berhubungan dengan tanaman yang memerlukan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Sementara pemangkasan peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua atau tanaman sudah terlalu besar untuk ukuran tabulampot.
6. Pembungaan/Pembuahan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merangsang pembungaan, seperti pemupukan, stress air, pelukaan dan pemberian zat pengatur tumbuh. Di Sri Wijaya Tani sebenarnya jarang dilakukan perlakuan untuk merangsang pembungaan karena hanya dengan pemupukan rutin pun seringkali sudah cukup. Namun jika memang diperlukan kami lebih memilih melakukan perlakuan pemupukan. Dan bahkan kami tidak merekomendasikan cara lain. Alasannya, cara-cara selain pemupukan memerlukan keterampilan lebih.
7.  Perlakuan pemupukan dilakukan dengan cara :
  1. Sebelum dilakukan perlakuan, minimal 1 bulan sebelumnya tanaman telah diberi asupan yang cukup berupa pupuk organik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa pupuk organik murni seperti pupuk kandang atau kompos, bisa juga pupuk organik buatan yang tersedia dipasaran.
  2. Pastikan tanaman telah cukup umur dan tanaman benar-benar dalam keadaan sehat yang ditandai dengan pencabagan merata, warna daun hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
  3. Pastikan juga tanaman tidak sedang berpucuk/berdaun muda.
Setelah syarat-syarat 1 sampai 3 dipenuhi, perlakuan pemupukan untuk merangsang pembungaan dapat dilakukan dengan cara :
  • Berikan pupuk (unsur hara mineral makro) dengan kandungan Fosfor dan Kalium yang tinggi.
  • Jika pupuk yang digunakan tidak mengandung unsur mineral mikro, tambahkan unsur hara mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan lain-lain sebagai pelengkap.
  • Jika tanaman sudah mengeluarkan bunga, berikan pupuk dengan kandungan K yang lebih tinggi.
  • Sampai buah matang, ulangi pemberian pupuk berkandungan K yang cukup. Dengan demikian akan diperoleh buah yang lebih besar dan manis.
8.   Pengendalian Hama
Untuk menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit, dapat saja dilakukan penyemproran anti hama / penyakit secara rutin. Tapi gunakanlah anti hama / penyakit organik.
9.  Penempatan Tanaman
Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapat sinar matahari langsung minimal 8 jam per
hari.

Apakah anda memiliki pekarangan kecil di rumah, namun bingung hendak menanam apa ? Kami sarankan untuk  mencoba  bertanam sayur mayur di perkarangan Anda. Disamping membantu GO GREEN, (penghijauan),  bertanam sayuran dapat menjadi sumber kebutuhan sayur dan  terdapat keuntungan-keuntungan lainnya, adalah sbb :
  1. Salah satu bentuk penyaluran hobi,
  2. Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri.
  3. Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin dan lebih banyak menggunakan pupuk organik.
  4. Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai Alam, sebagai pembelajaran bagi anak-anak.
  5. Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik, menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga,  bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar
 Ada beberapa jenis sayuran yang dapat ditanam dipekarangan , antara lain ;

  1. Sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat, buncis,kacang panjang, terong , mentimun , dan pare.
  2. Sayuran daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri, selada,  dan sawi.
  3. Sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga papaya
  4. Sayuran umbi seperti wortel, kentang, bawang merah, bit, bawang putih, bawang bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman sayuran umbi .

Penanaman Vertikultura, Tanam secara Bertingkat
            Penanaman jenis ini sangat bermanfaat dan hemat jikalau kita hidup di daerah yang berpenduduk padat Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu vertical dan culture. Di bidang pertanian, pengertian verticulture adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau beringkat. Suatu teknik atau cara budidaya tanaman semusim (khusunya sayuran) pada lahan terbatas yang diatur secara bersusun menggunakan bangunan/tempat khusus atau model wadah tertentu dengan menerapkan paket teknologi maju, serta komoditas yang diusahakan bernilai ekonomi tinggi.



 Kelebihannya adalah:
Keuntungan Pertama, Lahan yang minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada.  Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bambu. 
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir, karena mudah dipindahkan, kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir.
Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain 
seledri, 
selada, 
kangkung, 
bayam atau 
kemangi. 
Pohon cabai, 
tomat, atau 
terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. 
Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.

TANAMAN BUAH

PENANGANAN BIBIT TANAMAN

Sebelum pemesanan bibit langkah awal menyiapkan terlebih dahulu media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Jika tidak tersedia sekam padi, media tanam cukup berupa campuran tanah dan pupuk. Yang penting diperhatikan, media tanamnya harus gembur (porous) agar air siraman menyerap sempurna / mengalir lancar. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman. Dasar pot harus diberi lubang yang cukup agar tidak terjadi genangan air di pot dasar. Siram dengan air sampai media benar-benar basah.
Untuk sementara waktu letakan tanaman ditempat yang teduh/naungan (missal dibawah paranet atau dibawah pohon besar) sampai tanaman terlihat benar-benar segar (mungkin butuh waktu  beberapa hari atau minggu).
Setelah tanaman benar-benar segar dan sehat pindahkan ketempat dimana matahari cukup. Rata-rata tanaman membutuhkan sinar matahari minimal 6 – 8 jam per hari. Untuk selanjutnya tinggal perawatan rutin seperti ; Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali, atau minimal 2 kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau.
Saran : hindari pemakaian pupuk kimia. Gunakam selalu pupuk organic seperti pupuk kandang dan kompos. Gunakan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan.

0 comments:

Posting Komentar