Pendahuluan
Posyandu merupakan satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersunber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar. Posyandu yang secara khusus ditujukan bagi ibu
hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, serta pasangan usia subur, memiliki lima
pelayanan dasar yang sangat pokok. Kelima pelayanan dasar tersebut antara lain:
KIA, KB, imunisasi, gizi, dan pencehahan serta penanggulangan diare. Kesemuanya
itu memiliki manfaat masing-masing yang akan membawa dampak positif bagi
masyarakat.
Posyandu sesungguhnya
memiliki banyak manfaat, namun karena kurangnya penyuluhan kesehatan berkaitan
dengan hal tersebut, maka minat warga terhadap Posyandu menjadi berkurang. Tujuan
dari penyuluhan kesehatan kali ini adalah agar masyarakat mengetahui apa saja
manfaat yang didapat dari Posyandu, sehingga dapat menumbuhkan rasa ketertarikan
untuk datang secara rutin ke Posyandu. Dengan masyarakat rutin datang ke
Posyandu, tingkat kesehatan akan meningkat dan risiko kematian ibu dan anak
akan semakin berkurang.
Isi
1. Penyuluhan Kesehatan1
Dalam konsepsi kesehatan
secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan
kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menamkan
keyaninan. Dengan demikian, masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti,
tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan.
Terkait dengan definisi tersebut, maka petugas peyuluh kesehatan harus
menguasai ilmu komunikasi dan menguasai pemahaman yang lengkap tentang pesan
yang akan disampaikan.
Tujuan dari penyuluhan
kesehatan adalah untuk mengubah perilaku kurang sehat menjadi sehat. Sementara
itu, sasaran penyuluhan kesehatan, seperti juga sasran pendidikan kesehatan,
meliputi masyarakat umum dengan orientasi masyarakat pedesaan, masyarakat
kelompok khusus, dan individu dengan teknik pendidikan kesehatan individual.
Pada kesempatan kali ini, akan dilakukan penyuluhan kesehatan terkait dengan
manfaat posyandu.
2. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersunber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, yang terutama adalah
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.2
Tujuan dari posyandu antara
lain: untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak dan angka
kelahiran, untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS), serta agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan lain yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Sasaran pelayanan posyandu adalah semua anggota masyarakat, terutama ibu hamil,
ibu menyusui, balita, dan pasangan usia subur.3
Pelayanan kesehatan dasar di
posyandu adalah pelayanan kesehatan yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima)
kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.2 Kelima pelayanan
kesehatan tersebut, akan membawa manfaat tersendiri bagi masyarakat.
3. Lima Pelayanan Dasar
Posyandu
3.1 Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
Menurut temuan lapangan WHO,
tiap tahun, lebih dari setengah juta wanita meninggal dalam keadaan hamil atau
melahirkan, bahkan hampir 11 juta anak balita meninggal, yang seharusnya
kondisi ini dapat dicegah. Karena hal itulah, kesehatan ibu dan anak tidak
hanya sensitif dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu negara, tetapi juga
merupakan investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa
mendatang.4
3.1.1
Ibu Hamil2
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil
mencakup: penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pemantauan nilai status gizi, pemberian tablet besi, pemberian
imunisas Tetanus Toksoid, konseling Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, akan
diselenggarakan Kelas Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu. Didalam kelas
tersebut akan dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya: penyuluhan tanda bahaya
pada ibu hamil; persiapan persalinan; persiapan menyusui; KB dan gizi,
perawatan payudara dan pemberian ASI, peragaan pola makan ibu hamil, peragaan
perawatan bayi baru hamil, dan senam ibu hamil.
3.1.2
Ibu Nifas dan Menyusui2
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan
menyusui mencakup: penyuluhan atau konseling kesehatan, KB pasca persalinan,
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif, pemberian 2 kapsul vitamin A,
perawatan payudara, pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, da
pemeriksaan rahim.
3.1.3
Bayi dan Anak Balita2
Pelayanan bayi dan anak balita harus dilakukan secara
menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembangnya. Adapun jenis pelayanan
yang diselenggarakan oleh posyandu terkait dengan bayi dan anak balita antara
lain: penimbangan berat badan, penentuan status pertumbuhan, penyuluhan dan
konseling, dan jika ada tenaga kesehatan Puskesnmas akan dilakuakn pemeriksaan
kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.
3.2 Keluarga Berencana (KB)
Program Keluarga Berencana
(KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraa keluarga, untuk mewujudkan norma keluar
kecil bahagia dan sejahtera (NKBBS).5 Pelayanan KB di Posyandu yang
dapat diberikan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil KB. Jika ada tenaga puskesmas dapat dilakukan pelayanan
suntikan KB dan konseling KB (cnth. pengetahuan mengenai alat-alat kontrasepsi).2
Ada berbagai jenis
kontrasepsi yang dapat dipilih oleh masyarakat. Mulai dari penggunaan
kontrasepsi jangka panjang (IUD, MOP, MOW, dan susuk KB), maupun kontrasepsi
jangka pendek (suntikan, pil, atau kondom). Alat-alat kontrasepsi tersebut
dapat disesuikan dengan kondisi pemakai, artinya pemakaian alat-alat kontrasepsi
akan disesuaikan dengan diagnose yang tepat agar aman untuk digunakan.6
Dengan mengikuti program KB
sesuai dengan anjuran pemerintah, baik ibu, anak dan keluarga akan mendapatkan
beberapa manfaat. Manfaat yang akan diperoleh oleh ibu antara lain: mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu,
menjaga kesehatan ibu, dan dapat merencanakan kehamilan lebih terprogram.
Manfaat untuk anak antara lain: mengurangi risiko kematian bayi, meningkatkan
kesehatan bayi, mencegah bayi kekurangan gizi, dan kebutuhan ASI ekslusif
selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi. Sementara itu, manfaat untuk keluarga
adalah: meningkatkan kesejahteraan keluarga dan harmonisasi keluarga lebih
terjaga.5
3.3 Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha
untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam
tubuh agar tumbuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit. Sedangkan vaksin
sendiri diartikan sebagai bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat
anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT,
dan campak) dan memlalui mulut (vaksin polio). Tujuan dari imunisasi ini tidak
lain bertujuan untuk menciptakan kekebalan anak agar dapat menurunkan angka
mortalitas serta mengurangi kecatatan akibat penyakit.7
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan
oleh petugas puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan akan disesuaikan dengan
program terhadap bayi dan ibu hamil. Beberapa jenis imunisasi yang biasa
diberikan kepada bayi maupun
balita adalah: BCG (Bacille Calmette
Guerin), hepatitis B, polio, DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), campak, dsb.
3.4 Gizi
Mengkonsumsi makanan yang
bergizi sangatlah penting dalam tumbuh kembang anak, baik selama masih didalam
kandungan maupun setelah ia beranjak dewasa. Gizi yang diberikan haruslah
seimbang. Apa arti dari gizi seimbang itu? Gizi seimbang adalah susunan makanan
sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan,aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.8
Untuk membantu setiap orang
memilih makanan dengan jnis dan jumlah yang tepat, di negara Indonesia,
visualisasi dari gizi seimbang adalah Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri
atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus
dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, kemudian karbohidrat, sayuran,
buah-buahan, protein nabati, protein hewani, dan yang terkahir adalah
minyak-gula-garam yang biasa didapat dari makanan-makanan ringan.9
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader
(masyarakat yang telah mendapat pelatihan). Jenis pelayanan yang diberikan
meliputi: penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan dan konseling gizi, pemberian makanan tambahan (PMT) lokal,
suplementasi vitamin A dan tablet Fe. Bila nantinya ditemukan ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali
berturut-turut atau berada di bawah garis merah (BMG), kader wajib segera
melakukan rujukan ke Puskesmas.2
3.5 Pencegahan dan
Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di
Posyandu juga dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan
lebih lanjut akan diberikan obat Zinc oleh
petugas kesehatan.2 Salah satu bentuk PHBS yang
bisa dilakukan untuk mencegah diare adalah dengan mencuci tangan menggunakan
sabun sebelum dan sesudah makan atau setelah buang air besar.
4. Manfaat Posyandu
Melalui pelayanan-pelayanan yang didapat di Posyandu,
masyarakat akan memperoleh banyak manfaat. Terdapat tiga manfaat paling
utama dari
posyandu, yaitu: masyarakat memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi
dan pelayanan kesehatan dasar, masyarakat memperoleh layanan secara profesional
dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak,
serta masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan
sosial dasar.2
Dengan mengikuti kegiatan dan menerima pelayanan di
Posyandu, baik ibu hamil; ibu menyusi; bayi dan balita; serta pasangan usia
subur akan mendapatkan informasi yang memadahi terkait dengan kondisi
masing-masing individu. Semakin banyak informasi yang mereka dapatkan,
pengetahuan mereka semakin tinggi, maka masyarakat akan semakin mampu untuk
menjaga kesehatan dirinya masing-masing dan memiliki persiapan yang matang
untuk menjalani kondisinya sekarang.
Pada point yang kedua dan ketiga, masyarakat akan
mendapatkan pelayanan secara profesional yang meliputi pelayanan dasar saat
datang ke posyandu. Pelayanan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi
tiap-tiap individu. Dengan begitu, kesehatan masing-masing orang akan semakin
terjamin dan penangan yang sesuai akan semakin memperkecil kemungkinan untuk
terjadi kematian.
5.
Lima Meja Posyandu
Kegiatan posyandu biasanya dilaksanakan
dengan sistem 5 (lima) meja. Sistem 5 meja tersebut yakni: meja I
(pendaftaran), meja II (penimbangan), menja III (pengisian Kartu Menuju
Sehat/KMS), meja IV (penyuluhan perorangan berdasarkan KMS), dan meja V
(pelayanan KB dan kesehatan). Meja I-IV biasanya dikelola oleh kader PKK,
sedangkan meja V dikelola oleh perwakilan pihak puskesmas.10
Daftar
Pustaka
1.
Maulana
HDJ. Promosi kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.134-7.
2.
Kementrian
Kesehatan RI bekerja sama dengan Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL
POSYANDU). Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI;
2011.
3.
Suryanah.
Keperawatan anak untuk siswa spk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.
4.
Syafrudin,
Hamidah. Kebidanan komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2009.h.221.
5.
Sudayasa
P. 3 manfaat utama program keluarga berencana. Edisi Oktober 2010. Diundur dari
http://www.puskel.com/3-manfaat-utama-program-keluarga-berencana/, 27 November
2012.
6.
Keluarga
berencana. Diunduh dari http://www.kendalkab.go.id/index.php/sosial-budaya/penduduk/1913-keluarga-berencana,
27 November 2012.
7.
Hidayat,
AAA. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika; 2008.h.54-60.
8.
Apa itu
gizi seimbang?. Edisi 2012. Diunduh dari http://www.kfindonesia.org/index.php?pgid=12&contentid=21,
27 November 2012.
9.
Tentang
gizi seimbang. Diunduh dari http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php,
27 November 2012.
10.
Wahyu
GG. Obesitas pada anak. Jakarta: PT Mizan Publika; 2009.h.29.
0 comments:
Posting Komentar